12 Tarian Tradisional Jawa Tengah yang Sangat Populer

Siapa yang tidak kenal dengan wilayah Jawa? Provinsi yang terbagi menjadi 3 bagian ini ternyata memiliki kisahnya tersendiri. Dibalik sejarahnya, Jawa berhasil menghasilkan berbagai karya Seni yang sekarang menjadi salah satu kebudayaan Jawa yang dijaga kelestariannya salah satunya seperti tarian tradisionalnya.

Setelah kamu ketahui tentang 13 Tarian Tradisional Khas Kalimantan, sekarang kita pindah ke Tarian Tradisional Khas Jawa, tepatnya Jawa Tengah. Katanya, sebagian tarian Jawa Tengah terkenal mistisnya. Apa benar?

12 Tarian Tradisional Dari Jawa Tengah :

1. Tari Bedhaya Ketawang

Tari Bedhaya Ketawang via https://www.google.com

Tarian tradisional pertama adalah Bedhaya Ketawang yang mengandung arti di setiap masing-masing kata. ‘bedhaya’ yang artinya penari wanita dan ‘ketawang’ artinya langit. Bila disatukan Bedhaya Ketawang ini mengandung arti penari wanita dari istana langit.

Tarian ini dipertunjukan untuk acara resmi saja, yang bertujuan untuk menghibur. Sejarah tarian ini menceritakan tentang hubungan Ratu Kidul yang biasa kita kenal dengan Roro Kidul.

Advertisement

Menurut kepercayaan setempat, bila ada yang menarikan Tarian ini, maka Nyi Roro Kidul atau Kangjeng Ratu Kidul akan menghadiri tarian tersebut dan ikut menari.

Biasanya tarian ini ditarikan oleh 9 orang wanita, dimana sembilan ini melambangkan Wali Songo, adapun yang bilang 9 sebagai arah mata angin.

Busana para penari pun biasanya menggunakan pengantin adat Jawa, dimana para penari menggunakan gelung besar, dan aksesoris-aksesoris Jawa berupa centhung, sisir jeram saajar, tiba dhadha, garudha mungkur, dan cundhuk mentul. Para penaripun diusahakan tidak dalam keadaan haid.

Advertisement

Musik yang dimainkan untuk mengiringi tarian ini biasanya Gending Ketawang Gedge, bisa juga dengan gamelan.

2. Tari Gambyong

Tari Gambyong via https://www.google.com

Tari Gambyong berasal dari daerah Surakarta. Awalnya, tarian ini hanya sebuah tarian rakyat dan diadakan ketika memasuki musim panen padi. Sekarang, tarian tersebut diadakan saat acara sakral dan sebagai penghormatan pada tamu.

Sejarahnya nama Gambyong pun diambil dari salah satu penari tempo dulu, dimana penari tersebut memiliki suara merdu dan tubuh yang lentur, dengan kedua bakat tersebut Gambyong yang memiliki nama lengkap Sri Gambyong cepat terkenal dan dapat memikat banyak orang.

Hingga akhirnya nama penari itu terdengar ke telinga Sunan Paku Buwono IV, membuat Sri Gambyong diundang untuk menari ke dalam Istana. Ia pun berhasil memikat orang-orang di Istana, hingga akhirnya tariannya pun dipelajari dan dikembangkan hingga dinobatkan tarian khas Istana.

Untuk jumlah penari tidak disyaratkan, namun untuk kostum yang biasa digunakan adalah kostum kemben yang sebahu dilengkapi dengan selendang. Pada dasarnya tarian ini sangat identik dengan warna kuning dan hijau. Namun seiring zaman, warna pun tidak menjadi patokan.

Musik pengiring tarian ini biasanya gamelan seperti gong, kenong, gambang dan kendang.

3. Tari Bondan Payung

Tari Bondan Payung via https://www.google.com

Tarian tradisional berikutnya adalah Tari Bondan yang berasal dari Surakarta.

Tarian ini menceritakan tentang seorang ibu yang menyayangi anaknya. Sehingga tariannya pun terbilang simpel. Ciri khas tarian ini adalah para penari yang selalu membawa payung, boneka bayi dan kendi.

Pada zaman dulu tarian ini harus ditarikan oleh para kembang desa bertujuan untuk menunjukkan jati dirinya. Gerakannya pun tidak bilang rumit hingga datang sesi menegangkan ketika penari tersebut menaiki kendi, dan kendi itu tidak boleh pecah.

Kostum yang digunakan untuk tarian ini adalah pakaian adat Jawa. Seiring dengan zaman tari bondan pun dibagi menjadi 2, yaitu tari bondan mardisiwi, bondan tani dan bondan cindogo.

Musik yang digunakan adalah Gending.

4. Tari Serimpi

Tari Serimpi via https://www.google.com

Tari Serimpi berasal dari Yogyakarta, konon katanya tarian ini sedikit bernuansa Mistis. Awalnya tarian ini ditunjukkan saat penggantian raja di beberapa Istana Jawa Tengah. Menurut cerita masyarakat, tarian ini dapat menghipnotis para penonton menuju ke alam lain.

Walau bagaimanapun, tarian ini bertujuan menunjukan wanita yang sopan santun dan sangat lemah gemulai.

Seiring dengan zaman tari ini mengalami perubahan dari segi durasi tarian dan kostumnya. Tari Serimpi pun dibagi menjadi beberapa jenis diantaranya Serimpi Genjung, Serimpi Babul Layar, Serimpi Bondan, Serimpi Anglir Mendung dan Serimpi Dhempel.

Tarian ini biasanya ditarikan dengan 4 anggota penari wanita, hal ini menandakan unsur api, air, angin dan bumi. Namun seiring dengan zaman jumlah penaripun terkadang menjadi 5 anggota.

Pakaian yang digunakan untuk penari Serimpi adalah pakaian yang biasa digunakan pengantin putri keraton. Sedangkan musik yang digunakan adalah gamelan.

5. Tari Beksan Wireng

Tari Beksan Wireng via https://www.google.com

Tari Beksan Wireng adalah tari yang berasal dari Jawa Tengah dan diciptakan oleh Prabu Amiluhur.

Tujuan diciptakannya tarian ini untuk menyemangati 4 prajurit perang yang saat itu yang sedang berlatih. Hal ini terlihat dengan gerakan-gerakan para penari yang gagah perkasa sedang membawa tombak dan tameng. Karena tarian ini memang mengandung tema perang.

Dengan berkembangnya zaman, tarian ini terbagi menjadi 6 jenis yaitu Panji Sepuh, Panju Anem, Dhadap Kanoman, Jemparing Ageng, Lhawung Ageng dan Dhadhap Kreta.

Biasanya tarian ini ditarikan oleh laki-laki dan menggunakan kostum bak seorang prajurit.

6. Tari Ebeg atau Kuda Lumping

Tari Ebeg atau Kuda Lumping via https://www.google.com

Tarian tradisional selanjutnya adalah tari ebeg atau tari yang biasa menggunakan boneka kuda.

Tarian ini tidak menunjukan tarian pada umumnya seperti tarian yang lemah gemulai.

Tarian ini tidak usah belajar, hanya melenggak lenggok mengikuti alur musik. Ada beberapa syarat yang harus disediakan selama pertunjukkan ini seperti sesaji dan menyan. Hal ini diharuskan karena para penari kemungkinan akan kerasukan mahkluk halus dan memakan barang-barang sekitar.

Musik yang melatar belakangi tarian ini adalah gamelan banyumasan, bendhe dan gendhing.

7. Kethek Ogleng

Kethek Ogleng via https://www.google.com

Tarian tradisional yang satu ini bernama Kethek Ogleng berasal dari bahasa Jawa yang bila diartikan ‘kethek’ adalah kera. Sedangkan Ogleng diambil dari suara bunyi yang melatar belakangi tarian ini yang seperti berbunyi Ogleeeng… Ogleeeng…

Tari Kethek Ogleng berasal dari Wonogiri, Jawa Tengah. Asal usulnya tarian ini menceritakan Raden Gunung Sari yang menjelma menjadi kera, dan berusaha mengelabui musuhnya.

Maka dari itu, penarinya pun selalu bertopeng kera dan menirukan gerakan-gerakan kera, tidak ada gerakan khusus untuk tarian ini, penari hanya menikmati alunan musik dan menari layaknya seekor kera.

Biasanya penari Kethek Ogleng akan mengajak salah seorang penonton untuk berjoget bareng.

8. Sintren

Sintren berasal dari Cirebon, menyebar ke berbagai daerah hingga Jawa Barat. Tarian ini berbau mistis, menceritakan tentang kisah cinta Sulasih dan Sulandono.

Asal muasalnya tarian ini dibuat ketika Bupati Kendal menikah dengan Dewi Rantamsari yang biasa dijuluki Dewi Lanjar. Namun pasangan itu tidak direstui oleh Ki Bahureksi. Akhirnya mereka berdua berpisah, Sulandono menjadi petapa sedangkan Sulasih menjadi penari. Walaupun begitu, konon katanya mereka berdua masih bertemu di alam gaib.

Tarian ini sangat mistis sekali, bahkan sebelum pertunjukan, harus diawali terlebih dahulu dengan Dupan atau ritual berdoa.

Namun katanya, tarian ini mulai tenggelam dan tidak lagi dipentaskan.

9. Tari Jlantur

Tari Jlantur via https://www.google.com

Tari Jlantur berasal dari Boyolali. Biasanya dimainkan oleh 40 orang penari laki-laki. Sedikit info yang saya dapat tentang tarian ini, hal ini mungkin sudah kurangnya minat orang-orang untuk melestarikan budaya Tari Jlantur.

Sejarahnya, ternyata tarian ini menggambarkan perjuangan kisah Pangeran Diponegoro yang melawan para penjajah.

Menurut beberapa sumber, penari Tari Jlantur selalu menggunakan ikat kepala seperti gaya Tukri dengan membawa kuda tiruan.Tari Prawiroguno

10. Tari Prawiroguno

Tari Prawiroguno via https://www.google.com

Tarian ini mengandung kisah ketika para penjajah yang hampir mengalami kemunduran, dan situasi saat itu dijadikan ide untuk membuat sebuah tarian yang sekarang kita sebut Tari Prawiroguno.

Tarian ini memiliki tema peperangan, dan gerakan para penari bak seorang prajurit membawa pedang/samurai dengan tameng berlenggok-lenggok seakan sedang bersiap-siap menyerang musuh.

11. Tari Ronggeng

Tari Ronggeng via https://www.google.com

Tari Ronggeng berasal dari Jawa, penciptanya Endang Caturwati. Sampai sekarang tari ronggeng dibudayakan hingga turun temurun. Tema tarian ini berbeda dengan tarian lain, tari ronggeng ditarikan oleh wanita, gerakannya pun berkesan agresif mendekati eksotis

Tari ini memiliki ciri khas dalam gerakannya yang lebih sensual dan pandai menarik libido para lelaki.

Asal muasalnya, tari ini dibuat untuk upacara meminta kesuburan tanah. Namun, karena terkait dengan kesuburan, mengartikannya salah…. Hingga akhirnya gerakan dalam tarian ini mirip orang yang sedang bercinta. Namun seiring dengan zaman, tarian ini mulai dikurangi unsur eksotisnya.

Alat musik yang melatari adalah rebab dan gong.

12. Tari Angsa

Tari Angsa via https://www.google.com

Tarian ini melambangkan keagungan seorang Dewi yang ditemani dengan sekelompok penari angsa.

Tari angsa menjadi salah satu tarian kebanggan Jawa Tengah. sering dipertunjukan untuk acara-acara tertentu. Dizaman sekarang, tarian ini sering ditarikan oleh siswa-siswa SD saat mereka mencapai kelulusan atau perpindahan sekolah ke SMP.

Namun ternyata Tari Angsa tidak hanya ada di Indonesia, ada beberapa negara yang mempunyai Tarian Tradisional seperti ini, hanya saja cerita latar belakang yang berbeda.

Tari angsa biasanya ditarikan secara berpasangan, namun ada juga yang sendiri hingga berlima. Alat musik pengiringnya pun gendang, gitar, dan degung. Namun seiring dengan zaman, alat musik yang digunakan pun tidak setradisional zaman dulu.

9 Gunung di Jawa Tengah yang Keindahannya Akan Membuatmu Terperangah

Siapa yang tidak mengenal Jawa Tengah? Atau paling tidak, kamu pasti tahu dimana letaknya di Pulau Jawa jika disediakan sebuah peta. Walaupun tidak terlalu luas, Jawa Tengah memiliki beragam keistimewaan yang khas. Bukan hanya penduduknya yang ramah, Jawa Tengah juga memiliki 9 gunung yang layak kamu daki. Dijamin tidak akan mengecewakan hati!

1. Gunung Slamet

Gunung Slamet bagaikan terkubur awan via http://www.wikipedia.org

Gunung Slamet terletak di antara lima kabupaten, yaitu Kabupaten Brebes, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Gunung Slamet merupakan gunung tertinggi di Jawa Tengah, ketinggiannya mencapai 3.428 meter di atas permukaan air laut. Jalur pendakian Gunung Slamet adalah melalui Bambangan, Baturaden, Desa Gambuhan, Desa Jurangmangu, maupun Desa Gunungsari. Karena ketinggiannya, pemandangan hamparan awan terlihat sangat indah dari puncak Gunung Slamet. Benar-benar seperti negeri di atas awan.

2. Gunung Lawu

Gunung Lawu yang penuh misteri, namun selalu menantang untuk dikunjungi via http://www.pusakadunia.com

Gunung yang memiliki ketinggian 3.265 meter di atas permukaan air laut ini terletak di antara dua kabupaten, yaitu Kabupaten Karanganyar (Jawa Tengah) dan Kabupaten Magetan (Jawa Timur). Lawu memiliki tiga puncak, yaitu Puncak Hargo Dalem, Hargo Dumilah, dan Hargo Dumiling. Puncak Hargo Dumilah merupakan puncak tertinggi di Gunung Lawu. Pendakian dapat dilakukan melalui basecamp Cemorokandang di Tawangmangu atau Cemorosewu di Sarangan. Gunung Lawu merupakan tempat yang disakralkan oleh masyarakat di sekitarnya, terdapat tradisi upacara labuhan setiap bulan Suro yang dilakukan oleh Keraton Yogyakarta. Ada pula keberadaan pasar setan yang terkenal di kalangan pendaki gunung.

3. Gunung Merbabu

View Gunung Merapi terlihat jelas dari Gunung Merbabu via http://www.path.com

Advertisement

Gunung Merbabu terletak di wilayah Kabupaten Magelang di lereng sebelah barat dan Kabupaten Boyolali di lereng sebelah timur serta Kabupaten Semarang di lereng sebelah utara, Provinsi Jawa Tengah. Gunung Merbabu memiliki ketinggian 3.145 meter di atas permukaan air laut. Jalur pendakian yang bisa ditempuh antara lain, Selo, Thekelan, Wekas, dan Cunthel. Merbabu memiliki puncak yang bernama Puncak Kentheng Songo, Puncak Syarif, dan Puncak Trianggulasi. Gunung Merbabu merupakan salah satu favorit bagi pendaki karena memiliki pemandangan yang mengagumkan dari setiap puncaknya. Selain itu, selama perjalanan ─antara 6-7 jam─ kamu akan melewati padang sabana yang menyajikan keindahan edelweis. Dijamin tidak akan membuatmu bosan!

4. Gunung Merapi

“Hai, kembaran!” kata Gunung Merapi kepada Gunung Merbabu via http://www.instagram.com

Lokasi Gunung Merapi berada di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Merapi merupakan salah satu gunung yang masih aktif di Indonesia. Ia memiliki ketinggian 2.968 meter di atas permukaan air laut. Sebelum mencapai puncak, kamu harus melewati tiga pos pendakian terlebih dahulu. Hal tersebut memerlukan waktu sekitar 4-5 jam melalui jalur Selo di Boyolali. Tepat di bawah puncak Merapi, terdapat area datar penuh bebatuan yang biasa digunakan untuk camping, tempat itu bernama Pasar Bubrah. Di Pasar Bubrah, sebenarnya terdapat papan peringatan berisi larangan untuk mendaki sampai puncak. Salah satu insiden yang pernah terjadi ialah jatuhnya seorang mahasiswa asal Yogyakarta ke dalam kawah Merapi beberapa waktu yang lalu.

5. Gunung Sumbing

Lelah akan pergi jika disuguhi pemandangan seindah ini via http://www.summitmountain.wordpress.com

Gunung Sumbing memiliki ketinggian 3.371 meter di atas permukaan air laut. Letaknya di tiga kabupaten Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Magelang, Temanggung, dan Wonosobo. Sumbing memiliki empat jalur pendakian, yaitu jalur Cepit Parakan, jalur Bogowongso, jalur Mangli, dan jalur Desa Garung. Jalur pendakian favorit Gunung Sumbing adalah melalui Desa Garung yang terletak di Gunung Sumbing bagian utara. Hal itu karena jalur tersebut lebih pendek dan memiliki pemandangan yang lebih bagus daripada lainnya. Gunung Sumbing memiliki dua puncak yang bernama Puncak Buntu dan Puncak Sejati. Waktu tempuh yang diperlukan untuk sampai puncak adalah sekitar 7-8 jam.

6. Gunung Sindoro

Kapan lagi bisa foto sekece ini di tempat tertinggi? via http://www.instagram.com

Advertisement

Gunung Sindoro memiliki ketinggian 3.150 meter di atas permukaan air laut. Letak Gunung Sindoro berdekatan dengan Gunung Sumbing, sama dengan letak Gunung Merapi yang bersebelahan dengan Gunung Merbabu. Gunung Sindoro memiliki kawah yang senantiasa mengeluarkan bau belerang. Di dekat kawahnya, terdapat lapangan datar yang lumayan luas. Untuk mencapai puncak, bisa melalui jalur Kledung maupun Sigedang dengan waktu tempuh kira-kira 6-7 jam. Banyak pendaki yang memilih rute pendakian via Kledung karena jalannya yang lebih mudah. Namun demikian, apabila melakukan pendakian melalui jalur Sigedang, maka kamu akan disuguhi indahnya kebun teh Tambi.

7. Gunung Ungaran

Pesona Gunung Ungaran yang tak akan terlupakan via http://www.yasiryafiat.wordpress.com

Gunung Ungaran terletak di Kota Semarang dengan ketinggian 2.050 meter di atas permukaan air laut. Ungaran memiliki tiga puncak, yaitu Gendol, Botak, dan Ungaran. Kamu dapat melakukan pendakian ke Gunung Ungaran melalui jalur Candi Gedong Songo, jalur Jimbaran, atau jalur Medini. Dua jalur yang sering dilalui pendaki adalah jalur Candi Gedong Songo dan jalur Jimbaran. Waktu tempuh pendakian adalah sekitar 5 jam dari Candi Gedong Songo atau 8 jam dari Jimbaran. Dari puncak Gunung Ungaran, akan terlihat indahnya penampakan Gunung Sumbing dan Sindoro.

8. Gunung Prau

Gunung Prau yang akan selalu membuatmu rindu via http://www.instagram.com

Gunung Prau terletak di kawasan Dataran Tinggi Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah. Gunung Prau memiliki ketinggian 2.565 meter di atas permukaan air laut. Gunung ini sangat cocok bagi pendaki pemula karena trek sepanjang pendakian sampai puncak termasuk ramah bagi pendaki, yaitu pendek dan relatif mudah ditempuh. Namun, karena letaknya yang berada di kawasan Dataran Tinggi Dieng, cuaca di Gunung Prau bisa menjadi sangat dingin. Pendakian sampai puncak gunung memerlukan waktu antara 3 sampai 4 jam. Di atas puncak Gunung Prau, kamu akan disuguhi pemandangan yang luar biasa indah. Ada bukit yang menyerupai bukit di serial Teletubbies, ada padang rumput bahkan bunga daisy, juga pemandangan Telaga Warna. Selain itu, jika kamu mampu bangun pagi maka kamu akan disuguhi dengan Golden Sunrise yang memukau mata.

9. Gunung Andong

Walaupun tidak terlampau tinggi, Gunung Andong tetap terkenang di hati via http://www.laniahlaniah.wordpress.com

Gunung Andong terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Gunung ini memiliki ketinggian 1.726 meter di atas permukaan air laut. Gunung Andong merupakan gunung yang ramah bagi pendaki pemula. Tidak heran jika banyak orang yang akhir-akhir ini melakukan pendakian di Gunung Andong. Meskipun demikian, pemandangan yang disajikan dari puncak Gunung Andong tidak kalah menakjubkan dari gunung-gunung lainnya. Basecamp pendakian Gunung Andong terletak di Kecamatan Ngablak, Magelang. Waktu tempuh pendakian hanya sekitar 1-2 jam saja. Di bawah kaki Gunung Andong, terdapat hutan pinus yang rindang. Sedangkan nama puncaknya antara lain, Puncak Makam, Puncak Jiwa, Puncak Andong, dan Puncak Alap-Alap.

10 Pantai Paling Istimewa di Jawa Tengah yang Membuatmu Tak Sabar Menjelajah

Musim kemarau sudah hampir tiba; tentunya jangan disia-siakan, dong! Pasti seru nih kalau akhir pekanmu dihabiskan dengan menikmati semilir angin laut dan suara debur ombak sembari merasakan pasir yang hangat di bawah telapak kakimu.

Nah, sebelumnya Hipwee udah mengajak kamu menjamahi pantai-pantai di Jawa Timur dan Yogyakarta yang seksi-seksi. Ternyata, Jawa Tengah juga memiliki banyak pantai yang gak kalah cantik dari kedua daerah di atas lho. Penasaran?

1. Eloknya Pantai Menganti di Kebumen yang dikeliling bukit nan hijau akan membuatmu serasa di New Zealand

Pantai Menganti dari atas bukit

Pantai Menganti dari atas bukit via www.telusurindonesia.com

Advertisement

Tak perlu jauh-jauh ke Selandia Baru untuk menikmati indahnya pantai terpencil yang dikelilingi bukit nan hijau. Kamu bisa kok menemukannya di Kebumen, tepatnya di Desa Karangduwur, Kecamatan Ayah. Memang, jalur yang terjal dan berkelok mesti kamu lalui demi menemukan pantai ini, tapi indahnya Pantai Menganti takkan sanggup kamu sangkal ketika kamu telah meilhatnya dari atas bukit.

Tak cuma menikmati aroma laut yang asin, perahu-perahu nelayan yang ditampatkan juga menciptakan suasana romantis tersendiri ketika kamu menyambangi pantai ini. Jangan terlewat untuk menikmati santapan laut yang segar hasil tangkapan nelayan setempat.

2. Heningnya Pantai Pecaron bisa kamu nikmati juga di Kebumen, di mana hanya suara deburan ombak yang menemani

Pantai Pecaron, Kebumen

Pantai Pecaron, Kebumen via www.potograpero.com

Tak jauh dari Pantai Logending atau Ayah, ada sebuah pantai yang patut kamu datangi kalau kamu menginginkan pantai yang hening dan tenang. Letaknya yang agak tersembunyi dan akses yang lumayan sulit membuat Pantai Pecaron ini masih jarang didatangi wisatawan. Makanya, di pantai ini kamu bisa menikmati waktu untuk dirimu sendiri, ditemani oleh gemuruh ombak yang bergulung menuju pantai.

Advertisement

Tak hanya itu, kamu juga bisa menikmati gemericik air sungai kecil yang bermuara di pantai Pecaron ini. Di sekelilingnya, bukit hijau dan pohon kelapa menambah cantik panorama pantai ini. Kalau mau kemari, datanglah ke Desa Srati, Kecamatan Ayah melalui jalur ke arah Pantai Menganti dari Pantai Suwuk.

3. Masih di Kebumen, sambangi uniknya laguna tersembunyi di Pantai Bopong

Pantai Bopong, Kebumen

Laguna di Pantai Bopong, Kebumen via www.explorekebumen.com

Kebumen memang jadi surganya wisata pantai di Jawa Tengah. Ada satu lagi pantai cantik nan unik yang patut kamu sambangi saat main ke Kebumen, yaitu Pantai Bopong. Sepintas, pantai yang terletak di Desa Surorejan, Kecamatan Puring, Kebumen ini terlihat biasa saja. Tapi, di sini ternyata kamu bisa menemukan “laguna” yang cantik tak jauh dari bibir pantainya.

Laguna ini terbentuk dari aliran air sungai yang meliuk-liuk, membentuk sebuah “pulau” mini yang tentunya menarik untuk dijadikan latar fotomu. Setelah itu, puas-puasin deh bermain ombak di pantai ini!

4. Nusa Kambangan tak melulu berisi pesakitan, karena pulau ini ternyata memiliki Pantai Karang Pandan yang bikin kamu enggan pulang

Pantai Karang Pandan

Pantai Karang Pandan via wisatacilacap.orgfree.com

Pulau Nusa Kambangan memang terkenal sebagai “pulau penjara”, karena di sinilah terdapat Lembaga Pemasyarakatan Nusa Kambangan yang terkenal itu. Tapi di balik sisi sangarnya itu, siapa sangka jika pulau yang menjadi bagian dari Kabupaten Cilacap ini ternyata memiliki potensi wisata yang menawan?

Salah satunya adalah Pantai Karang Pandan. Pantai berpasir putih ini berada di sebelah timur pulau dan masih jarang dijamah wisatawan, sehingga kamu bisa menikmati keelokannya dengan leluasa. Tepat di hadapanmu, panoramanya makin dipercacntik dengan adanya dua pulau karang yang di sebut Pulau Majethi. Pantai ini juga seringkali dijadikan tempat untuk melakukan larung sesaji.

5. Buat kamu yang gemar mengendarai ombak, jangan lewatkan untuk menaklukkan gulungan ombak di Pantai Widarapayung, Cilacap

Pantai Widarapayung, Cilacap

Pantai Widarapayung, Cilacap via my-cilacap.blogspot.com

Buat kamu yang menggemari olahraga selancar, tentu jangan alpa untuk mengunjungi Pantai Widarapayung yang terletak di Desa Widara payung, Kecamatan Binangun, Cilacap, ini. Bersiaplah, karena ombak besar yang menggulung pasir pantai akan menantang untuk ditaklukkan dengan papan selancar. Gak perlu repot-repot membawa papan selancar dari rumah, karena di pantai ini sudah ada operator selancar yang akan menyewakan papannya untukmu.

Selain itu, sisa-sisa bencana tsunami tahun 2006 juga masih bisa kamu saksikan di pantai ini lewat sebuah tugu peringatan yang dibangun di sana. Jangan lupa juga untuk menjajal pecel yang rasanya khas karena menggunakan kecombrang sebagai pelengkapnya.

6. Mendambakan pantai yang masih perawan dengan akses yang tak sukar? Susuri Pantai Pailus yang masih terjaga kealamiannya di Jepara

Pantai Pailus, Jepara

Pantai Pailus, Jepara via cybernerdkid.blogspot.com

Jepara memang terkenal karena menjadi pintu gerbang menuju ke Karimunjawa. Tapi, tak hanya itu, Kota Ukir ini juga memiliki sejumlah pantai yang kece. Salah satunya adalah Pantai Pailus yang terletak di desa Karanggondang, kecamatan Mlonggo, Jepara.

Ada hal yang unik dari pantai berpasir putih ini. Meski akses jalannya baik, pantai ini masih sangat terjaga keasriannya. Ini terjadi karena ada peraturan yang melarang warga mendirikan bangunan di pantai untuk menjaga keasliannya. Tapi, peraturan itu justru mendorong pertumbuhan ekonomi desa Karanggondang, karena mau tak mau pengunjung pantai akan menuju ke sana untuk mengisi perut dan menginap.

7. Temukan paket lengkap wisata pantai di Pantai Bandengan, Jepara

Pantai Bandengan, Jepara

Pantai Bandengan, Jepara via www.panoramio.com

Pantai Bandengan atau Pantai Tirto Samodra adalah salah satu pantai di Jepara yang menjadi tujuan favorit turis. Bagaimana enggak? Di pantai berpasir putih yang cantik ini, kamu bisa menemukan berbagai fasilitas yang bikin liburanmu di pantai semakin lengkap. Ada banana boat, jet ski, ATV, kano, sampai Wave House yang memiliki ombak buatan, serta perahu untuk menyeberang ke Pulau Panjang.

Yang menarik, Pantai Bandengan ini juga sering menjadi tuan rumah bagi perlombaan layang-layang, mulai tingkat lokal, nasional, sampai internasional. Tunggulah sampai senja tiba dan saksikan matahari terbenam dengan indahnya di cakrawala dari pantai ini.

8. Saat mampir ke Jepara, eksotisnya pantai di Pulau Panjang tentu pantang kamu lewatkan

Pantai di Pulau Panjang

Pantai di Pulau Panjang via www.momtraveler.com

Bila sudah sampai di Jepara, jangan lewatkan untuk mampir ke Pulau Panjang. Pulau yang luasnya 19 hektare ini jaraknya hanya sekitar 2,5 km dari pantai Jepara, dengan pantai nan eksotis yang menjadi andalannya. Untuk mencapai pulau ini, kamu bisa menumpang perahu dari Pantai Bandengan maupun Pantai Kartini selama kurang lebih 10 menit.

Sesampainya di Pulau Panjang, nikmatilah bermain di pantai sepuasnya. Kamu akan dijamu dengan panorama pasir putih dengan iar laut yang jernih. Ombaknya tenang, sehingga kamu leluasa berenang.

9. Hamparan pasir putih, ombak, dan hutan cemara menjadi kesatuan yang harmonis di Pantai Karang Jahe, Rembang

Pantai Karang Jahe, Rembang

Pantai Karang Jahe, Rembang via cbfmrembang.wordpress.com

Siapa sangka kalau kamu bisa menemukan panorama pantai nan memukau tak jauh dari jalur pantura. Sambangilah Pantai Karang Jahe yang terletak di desa Punjulharjo, kecamatan Rembang, kabupaten Rembang ini, tepatnya di Jalan Rembang–Lasem KM 7,5. Sesampainya di pantai ini, kamu akan disambut oleh hamparan pasir putih yang berpadu dengan hutan cemara di sepanjang pantainya, membuat suasana yang nyaman dan teduh.

Tak cuma panorama pantai yang menawan, pemandangan di bawah lautnya pun gak boleh diremehkan. Nikmati serunya menyelam sembari menikmati indahnya warna-warni terumbu karang di tempat ini.

10. Melipirlah ke Wonogiri, di mana kamu bisa menemukan salah satu pantai menawan di Jawa Tengah

Pantai Nampu, Wonogiri

Pantai Nampu, Wonogiri via pemburufotoalam.wordpress.com

Dari Solo, sambunglah perjalananmu menuju Wonogiri. Di ujung selatan, kamu bisa menemukan pantai cantik yang masih bersih dan alami bernama Pantai Nampu. Pantainya yang berpasir putih tergenapi dengan gugusan batu-batu karang di bibir pantai yang menambah keelokan pantai ini.

Nikmati panorama elok sembari menikmati ombak-ombak yang dipecah karang menyisakan buih berwarna putih. Meski terpencil, akses menuju ke pantai ini cukup mudah, kok. Kalau belum puas main seharian, jangan ragu untuk mendirikan tenda dan camping di bukit-bukit sekitar pantai.

Dieng dan 11 Destinasi Cantiknya yang Membuat Ia Layak Disebut Negeri Para Dewa


Negeri para dewa. Itulah julukan yang disematkan bagi kawasan dataran tinggi Dieng yang terletak di Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara. Kawasan berhawa dingin ini menjadi salah satu tujuan wisata yang paling populer di Jawa Tengah. Tak cuma punya wisata alamnya yang mempesona, Dieng juga sarat dengan nilai-nilai sejarah dan budaya.

Sebelumnya Hipwee udah pernah memberikan panduan lengkap menikmati nukilan surga di tanah para dewa ini. Kali ini, kami akan mengajak kamu mengunjungi objek wisata yang ada di sana satu per satu. Jangan lupa siapkan jaketmu!

1. Lewat puncak bukit Sikunir, saksikan indahnya pesona golden sunrise yang menyinari Negeri di Atas Awan

Golden sunrise di Puncak Sikunir

Golden sunrise di Puncak Sikunir via birowisatadieng.com

Advertisement

Dieng Plateau dikenal juga dengan sebutan Negeri di Atas Awan. Kalau kamu ingin tahu kenapa kawasan itu dianamakan begitu, naiklah sebelum fajar menuju Bukit Sikunir yang terletak di Desa Sembungan. Dari sinilah kamu bisa menemukan negeri indah itu, di mana kilau golden sunrise menyinari gumpalan awan di bawah kakimu.

Bukit Sikunir dan golden sunrise-nya memang menjadi destinasi favorit wisatawan saat berlibur ke Dieng. Dengan trek yang mudah dan singkat, tak heran kalau tiap musim liburan tempat ini selalu dipenuhi wisatawan yang ingin menikmati indahnya pesona golden sunrise.

2. Dari Sikunir, mampirlah ke Desa Sembungan dan jamahi eloknya Telaga Cebong

Desa tertinggi di Pulau Jawa

Desa tertinggi di Pulau Jawa via ensiklopediaindonesia.com

Puas menikmati panorama golden sunrise di Bukit Sikunir, mampir dulu ke Desa Sembungan. Inilah desa yang letak wilayahnya paling tinggi di Pulau Jawa, dengan ketinggian sekitar 2.200 mdpl. Desa yang disebut juga dengan Desa Matahari ini konon merupakan desa tertua di kawasan Dieng. Pada pagi hari, kamu bisa berjumpa dan menyapa penduduk setempat yang sedang berjemur menghangatkan diri di desa terdingin ini.

Advertisement

Di desa Sembungan ini pula, kamu bisa menemukan Telaga Cebong yang disebut-sebut sebagai telaga di atas awan. Sambil menikmati telaga yang diselimuti kabut, gak ada salahnya untuk menghangatkan diri dengan secangkir kopi di warung-warung sekitar telaga.

3. Ingin menikmati keelokan Negeri di Atas Awan yang lebih menantang? Camping-lah di puncak gunung Prau dan nantikan terbitnya matahari di cakrawala

Pemandangan dari Gunung Prau

Pemandangan dari Gunung Prau via twitter.com

Selain Bukit Sikunir, ada lagi tempat istimewa untuk menyaksikan indahnya golden sunrise, yaitu di puncak Gunung Prau. Gunung Prau ini adalah gunung yang santai tapi menantang dengan puncaknya yang sangat luas. Tak heran jika di akhir pekan para pendaki berbondong-bondong nge-camp di atas sana, sampai-sampai puncaknya penuh tenda.

Ada dua jalur yang biasa dilewati pendaki, salah satunya adalah jalur pendakian melalui Desa Patak Banteng, Dieng. Jalur ini lumayan curam tapi juga jalur tersingkat untuk sampai ke puncak. Cukup 3 jam mendaki, kamu udah bisa sampai ke puncak. Makanya, gunung ini pas buat pendaki yang masih pemula.

4. Ada pula gardu pandang Tieng yang membuatmu seolah bisa menyentuh awan

Gardu pandang Tieng

Gardu pandang Tieng via oafindo.com

Kalau kamu gak keburu muncak ke Prau atau Bukit Sikunir, masih ada gardu pandang Tieng yang juga sanggup menampilkan keindahan matahari terbit dan negeri di atas awan dari Dieng Plateau. Dari gardu di ketinggian 1789 mdpl ini, kamu masih bisa menikmati indahnya gumpalan awan bergulung di bawah kakimu, menutupi pemandangan desa-desa yang serupa maket miniatur. Apalagi, gardu pandang ini mudah dijangkau karena berada di pinggir jalan.

5. Jadilah saksi keindahan Telaga Warna dan Telaga Pengilon, dua telaga cantik yang bersandingan

Pemandangan Telaga Warna dan Pengilon dari atas Batu Ratapan Angin

Pemandangan Telaga Warna dan Pengilon dari atas Batu Ratapan Angin via iewenkphotos.com

Jangan lewatkan mengunjungi Telaga Warna dan Telaga Pengilon. Dua telaga ini berada bersisian, hanya dibatasi sejengkal rumput dan pepohonan. Tapi, perbedaan warna yang mencolok menjadikan kedua telaga ini unik, apalagi jika dilihat dari atas Batu Ratapan Angin yaitu dua buah batu besar yang berada di atas bukit tak jauh dari Dieng Theatre.

Telaga Pengilon memiliki air yang jernih yang bisa kamu gunakan untuk becermin—itulah asal mula nama Pengilon, dari kata ngilo yang dalam bahasa Jawa artinya becermin. Telaga Warna juga memiliki eksotismenya tersendiri. Warna telaga ini bisa berubah-ubah seiring waktu. Ajaib, ‘kan?

6. Selain Telaga Warna, Pengilon, dan Cebong, kamu juga bisa menemukan beberapa telaga lainnya di kawasan Dieng

Kawasan Dieng gak cuma memiliki tiga telaga itu aja, masih ada beberapa telaga yang pastinya layak kamu singgahi saat berkunjung ke kawasan ini.

a. Telaga Menjer

Telaga menjer

Telaga menjer via goresan-lensa.blogspot.com

Telaga Menjer merupakan telaga terluas di Wonosobo yang berada tak jauh dari gerbang masuk Dieng Plateau. Telaga ini terletak di Desa Maron, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo, hanya sekitar 12 km dari pusat kota Wonosobo. Selain menjadi tempat wisata yang menarik, telaga ini juga dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik.

b. Telaga Merdada

Telaga Merdada

Telaga Merdada via budparbanjarnegara.com

Nah, kalau telaga yang satu ini adalah yang terluas di dataran tinggi Dieng. Terletak di kawasan Dieng Kulon yang masuk wilayah Banjarnegara, telaga seluas 30 ha ini airnya tak pernah surut meski tak memiliki sumber air. Di sini, kamu bisa memancing sambil menikmati panorama telaga.

c. Telaga Dringo

Telaga Dringo

Telaga Dringo via dringodieng.blogspot.com

Telaga Dringo yang terletak di Desa Pekasiran, Dieng Kulon ini menjadi telaga dengan posisi paling tinggi di Dieng. Di atas ketinggian 2.222 mdpl, telaga ini adalah Ranu Kumbolonya Dieng. Apalagi, dengan panorama berlatar gunung membuat danau indah ini gak boleh alpa kamu kunjungi.

7. Bukan cuma telaga. Sejumlah kawah juga menjadi daya tarik tersendiri, mengingatkan kita bahwa kawasan ini merupakan sebuah gunung api raksasa

Kawah Sikidang

Kawah Sikidang via sobondeso.blogspot.com

Di Dieng Plateau ini, sejumlah kawah yang masih menampakkan aktivitasnya, membuat kita sadar bahwa Dieng adalah kawasan vulkanik yang masih aktif. Ada kawah Sikidang dengan pesonanya menjadi salah satu kawah yang paling populer di Dieng zona satu. Tempat ini dinamakan Sikidang yang berarti kijang karena tempat keluarnya gas seringkali berpindah-pindah. Di sini, kamu juga bisa menjajal spa dengan lumpur kawah.

Sementara, kawah Sileri yang terletak di Dieng Kulon ini adalah kawah terluas dan yang paling aktif di Dieng. Kamu bisa menyaksikan kepulan asap putih yang membumbung dengan latar perbukitan yang indah.

Warga Dieng sudah terbiasa dengan kemunculan kawah yang tiba-tiba. Selain dua kawah tersebut, masih ada beberapa kawah lain, seperti kawah Sibanteng, kawah Candradimuka, kawah Sikendang, Sinila, dan Timbang. Beberapa berpotensi mengeluarkan gas beracun, jadi jangan lupa mengenakan masker dan berhati-hati.

8. Mau harapanmu terkabul? Buktikan lewat mitos Sumur Jalatunda

Sumur Jalatunda

Sumur Jalatunda via idahceris.com

Sumur Jalatunda merupakan sumur raksasa yang terletak di Dieng Kulon atau zona dua. Sumur ini terbentuk akibat letusan vulkanik, menyisakan pemandangan yang indah dan tak biasa. Selain itu, sumur Jalatunda ini juga diselimuti oleh mitos yang mengatakan barangsiapa yang bisa melemparkan batu hingga ke ujung dinding sumur, maka keinginannya bisa terkabul. Percaya? Coba buktikan aja sendiri.

9. Candi-candi nan apik juga menghiasi kawasan ini, membuatnya genap disebut sebagai Negeri Para Dewa

Candi Arjuna

Candi Arjuna via iewenkphotos.com

Tak cuma punya memiliki objek wisata alam yang unik dan memukau, Dieng juga kental dengan nilai sejarah. Terbukti dengan sejumlah kompleks candi Hindu yang masih berdiri sampai sekarang. Candi-candi ini konon dibangun pada abad ketujuh. Uniknya, candi-candi ini dinamai dengan nama tokoh pewayangan, antara lain candi Arjuna, Candi Gatotkaca, Candi Bima, Candi Semar, dan Candi Srikandi.

10. Untuk mengetahui lebih dalam sejarah Hindu di Dieng, mampirlah ke Museum Kailasa

Museum Kailasa

Museum Kailasa via nurulmubin.com

Kalau kamu punya ketertarikan lebih terhadap sejarah dan budaya Hindu yang membekas di dataran tinggi Dieng, berkunjunglah ke Museum Kailasa. Nama Kailasa diambil dari sebuah gunung tempat tinggal Siwa, karena peninggalan sejarah di Dieng identik dengan pemujaan kepada dewa Siwa. Di sini, kamu bisa mengamati sejumlah koleksi arca dan artefak peninggalan Hindu Jawa kuno.

11. Akhirnya, kalau kamu cukup beruntung datang di waktu yang tepat, jangan lewatkan Dieng Culture Festival yang diselenggarakan tiap tahunnya

Ruwat Gembel, Dieng Culture Festival

Ruwat Gembel, Dieng Culture Festival via www.zimbio.com

Dieng Culture Festival merupakan festival budaya terbesar di Dieng yang diadakan setiap tahunnya. Biasanya, festival ini diselenggarakan sekitar bulan Agustus. Di sini, kamu bisa menyaksikan Ruwat Gembel, yaitu upacara pemotongan rambut bagi bocah gimbal yang umum di Dieng. Kalian juga bisa menyaksikan kirab budaya, pagelaran wayang kulit, sampai festival musik Jazz! Gimana, seru ‘kan?

Temanggung: Wisata Elok yang Tersembunyi di Tengah Pulau Jawa

 

Bila kamu sering denger Temanggung, bayangan kita hanya berita waktu ada teroris disini, hahaha, tak khayal, di Jakarta dan Bogor, tiap orang tanya asal daerahku dan aku jawab Temanggung mereka ingatnya “sarang teroris”. Gara-gara Ibrohim ngaku Nurdin M Top kala itu.

Padahal banyak wisata yang bisa dieksplor di kabupaten yang berjuluk “Negeri Tembakau” ini. Eits, Negeri Tembakau? Yups, Temanggung terkenal akan Tembakaunya. Selain itu Kopi dan vanilli tumbuh subur di Temanggung. Yuk, cekidot,. ada apa aja sih di Temanggung,.

1. Curug Surodipo (Curug Trocoh).

curug trocoh, wonoboyo

curug trocoh, wonoboyo via http://potensijateng.com

Terletak di kecamatan Wonoboyo, bagian utara kab Temanggung. Untuk sampai kesana, dari Temanggung ke arah Candiroto, kemudian belok kiri menuju kecamatan Wonoboyo. Secara administratif, Curug Surodipo berada di  Desa Tawangsari, Kecamatan Wonoboyo.

Selain menyajikan lanskap pegunungan yang indah, perjalanan menuju Curug Surodipo pun mengisahkan satu cerita tersendiri. Jalan kecil berbatu adalah jalan utama yang harus dilewati untuk menuju Curug Surodipo, bisa dengan menggunakan sepeda motor, namun harus ekstra hati-hati karena jalan menanjak dan berkelok.

Curug ini masih belum banyak di eksplore, sehingga masih terasa keasriannya, ciyee

2. Goa Lawa Bejen.

serem ihh goa-nya

serem ihh goa-nya via http://tani-temanggung.blogspot.com

Masih diutara Temanggung, ada Goa Lawa yang terletak di desa Ngalian Kecamatan Bejen, perbatasan Temanggung – Kendal, pernah dirintis pengembangannya oleh Mahasiswa AKPARI Semarang.

3. Pesona Sindoro Sumbing dari Tretep.

ini nih, dari Tretep, sweet banget Gunung Sindoro dan Sumbing

ini nih, dari Tretep, sweet banget Gunung Sindoro dan Sumbing via http://www.temanggungkab.go.id

Rasanya kaget saat main ke situs pemerintah kab Temanggung nemu foto ini,. analisa aku, ini diambil dari Gapura “Selamat datang di Kecamatan Tretep” mantap.

4. Canggal, Candiroto.

Canggal adalah desa tertinggi yang ada di kecamatan Candiroto, sebuah desa yang menghubungkan 2 destinasi wisata, yakni Jumprit dan Dieng, Wonosobo,. coba deh kalau ke Dieng-nya lewat Ngadirejo,. rasakan alaminya lereng gunung Sindoro.

5. Umbul Jumprit.

para biksu mengambil air suci di umbul jumprit untuk waisak

para biksu mengambil air suci di umbul jumprit untuk waisak via http://komisikepolisianindonesia.com

Jumprit, yaa, mata air suci ini terletak di desa Tegalrejo, kecamatan Candiroto. Seperti biasanya saat peringatan Hari Raya Waisak, banyak para biksu yang datang untuk mengambil air suci ini. Di jumprit sendiri banyak terdapat kawanan monyet, hehe serta hutan pinus di kawasan jumprit yang biasa dijadikan lokasi kemah ataupun foto-foto.

6. Hutan Pinus Jumprit.

hutan pinus dikawasan jumprit

hutan pinus dikawasan jumprit via http://www.temanggungkab.go.id

Di sebelah barat umbul jumprit, terdapat hutan pinus dengan pemandangan yang indah. Sayang kalau ke jumprit tidak mampir hutan ini. Lumayan buat foto sama teman,keluarga ataupun gebetan, ciyeeee

7. Embung Kledung.

bercermin di embung

bercermin di embung via http://www.temanggungkab.go.id

Embung adalah suatu danau buatan yang ukurannya lebih kecil dari waduk yang berfungsi sebagai sumber pengairan pesawahan disekitarnya. Embung Kledung terletak di Kecamatan Kledung, sebelah barat kota Parakan.

Nah, pengalaman saat menuju Embung Kledung, bingung aku masuknya darimana. Setelah tanya-tanya masuknya lewat jalan disebelah kuburan masih daerah Kledung pass. Dan akhirnya ketemu juga,. beruntung banget kalau pas kesini pas Gunung Sindoro terlihat cerah, akan terpantul bayangannya di embung

8. Kledung Pass.

kledung pass, pas di tengah-tengah Sindoro Sumbing

kledung pass, pas di tengah-tengah Sindoro Sumbing via https://ozhawiddya24.wordpress.com

adalah Kawasan terbuka yang berada di antara dua Gunung Besar, yakni Sumbing dan Sindoro. Kledung membelah jalan raya Temanggung –Wonosobo, sehingga sangat mudah dicapai dengan kendaraan apapun. Ditempat ini terdapat kedai kopi dengan aneka rasa serta rumah makan dengan view alam pegunungan. Lokasi Jalan Raya Temanggung-Wonosobo, Kledung.

9. Posong Kledung

Dari Kledung menuju Parakan, terdapat pesona Sunrise “Posong”. kegiatan “berburu sunrise” menjadi trend saat ini untuk pemuda Temanggung. terletak dilereng Sindoro, wilayah administrasi desa Tlahap, kec Kledung menjadi destinasi wisata yang sayang bila Anda lewatkan.

10. Situs Liyangan Ngadirejo.

situs liyangan

situs liyangan via http://jejaksejarah.weebly.com

Balik lagi ke Temanggung Utara, di Ngadirejo tepatnya di desa Purbosari. Beberapa tahun yang lalu masih hangat di Temanggung tentang penemuan situs Liyangan. situs ini ditemukan diarea penambangan pasir lereng gunung Sindoro. situs ini membuka peninggalan kerajaan Mataram kuno

11. Candi Pringapus Ngadirejo.

Candi Pringapus

Candi Pringapus via http://harianprobo.blogspot.com

Candi Pringapus merupakan candi Hindu yang berada di desa Pringapus, Ngadirejo. didalamnya terdapat arca Nandi, pengikut dewa Siwa. pas SMP, sering nih main kesini. Di dekat candi terdapat sebuah danau bernama Endhong sewu, tempat latihan renang, haha.

12. Curug Guwung, curug indah tersembunyi.

jujur saja, pas nulis ini, aku belum pernah kesana. tapi teman2 di kampung sudah pada kesini,. maklum perantau gak sempat jalan2 pas di rumah

Curug ini bisa di kunjungi melalui dua tempat, karena berada di dua wilayah kecamatan berbeda, sekaligus sebagai perbatasan antara Kecamatan Candiroto dengan Kecamatan Bejen. Curug ini ada di aliran sungai Lutut yang juga satu aliran dengan Curug Trocoh.

Untuk menuju lokasi ini, jika melalui wilayah Kecamatan Candiroto lewat Desa Gunung Payung. Sedangkan jika melalui wilayah Kecamatan Bejen lewat Desa Congkrang. Kedua wilayah kecamatan terhubung dengan jalan raya Magelang Sukorejo (Kendal).

13. Curug Onje Bejen.

Onje waterfall Bejen

Onje waterfall Bejen via http://www.kaskus.co.id

ini juga satu curug yang belum aku kunjungi, deuh teman-teman di kampung bikin iri pengen pulang,. hiks hiks 😦

berlokasi di Desa Duren, Kecamatan Bejen. Di sepanjang aliran sungai terdapat 7 air terjun yang dikenal dengan nama Curug Onje. Untuk mencapai lokasi, pengunjung akan melewati areal perkebunan yang asri dengan dihibur kicauan burung sambil sesekali terdengar koko ayam hutan.

14. Curug Lawe Gemawang.

Lawe waterfall Gemawang

Lawe waterfall Gemawang via http://www.kaskus.co.id

Jatuhnya air terjun dari tebing yang curam, bagaikan benang-benang putih yang yang dalam bahasa jawa disebut ‘Lawe’ (tali seratnya putih) membuat namanya lebih cocok menjadi Curug Lawe. Berlokasi di Desa Muncar, Kecamatan Gemawang.

15. Curug Ketitang Nampirejo.

curug thitang / ketitang

curug thitang / ketitang via http://www.kaskus.co.id

terletak di Desa Nampirejo, Kecamatan Temanggung. Pemandangan alamnya yang indah nan hijau, penuh dengan ppohonan , menciptakan udara yang sejuk dan bebas dari polusi udara. Jauh dari kebisingan, Curug Thithang menawarkan suasana damai dengan suara gemericik air dan suara serangga/burung yang hidup di sekitar air terjun.

Bagi yang memiliki kegemaran berpetualang , tempat ini cocok sekali karena bisa menyusuri sungai sampai ke atas air terjun.

mantap banget pokoke jos gandhos 😛

16. Embung Tlogopucang, Kandangan.

embung tlogopucang sore

embung tlogopucang sore via http://tani-temanggung.blogspot.com

Satu lagi embung yang tak kalah cantiknya dengan embung Kledung. Adalah embung Tlogopucang. embung yang terletak di desa Tlogopucang kecamatan Kandangan ini menyajikan panorama indah yang sayang untuk dilewatkan.

17. Monumen Meteorit.

meteor pernah jatuh di temanggung

meteor pernah jatuh di temanggung via http://www.temanggungkab.go.id

Tempat jatuhnya batu meteot di Desa Wonotirto Kec. Bulu Temanggung.

18. Prasasti Gondosuli, Bulu

papan informasi prasasti Gondosuli

papan informasi prasasti Gondosuli via http://tarabuwana.blogspot.com

Jasmerah bung. di desa Gondosuli kecamatan Bulu, terdapat prasasti Gondosuli. Prasasti Gondosuli merupakan salah satu obyek wisata sejarah, bahkan bisa disebut paling bersejarah di Kabupaten Temanggung. Dari tempat inilah wisatawan bisa memperoleh gambaran mengenai kehidupan social budaya masyarakat Temanggung tempo dulu.

Ditulis pada tahun 832, sesuai dengan candrasengkala yang ada, Prasasti Gondosuli menjadi saksi bisu kejayaan Dinasti Sanjaya, terutama di masa pemerintahan Rakai Patahan (Rakaryan Patapan Pu Palar) sebagai raja di Mataram Hindu (Mataram Kuno).

19. Pikatan water park.

Adus, jeghur

Pikatan water park, berada di desa Mudal Kecamatan temanggung. wahana air ditambah dengan udara yang sejuk sangat enak untuk dinikmati bersama keluarga maupun orang yang spesial buat kita. habis berenang laper dan mampir ke warung “pecel mie” di samping Pikatan,. yummy

20. Pohon Walites .

pohon walites dan misterinya

pohon walites dan misterinya via http://tourwalitistree.blogspot.com

Pohon walitis di kawasan hutan Rasamala merupakan pohon terbesar di lereng Sumbing dan Sindoro. Hutan ini terletak di Desa Jetis, Kecamatan Selopampang, Tinggi pohon mencapai 30 meter, dengan lingkar batang 7,5 meter. Untuk memeluk batangnya saja diperlukan enam orang dewasa yang saling tautan sambil merentangkan kedua tangannya.

Menurut masyarakat sekitar, pohon ini berasal dari tongkat salah seorang pengikut wali, yaitu Ki Ageng Makukuhan yang ditancapkan di tanah. Kawasan Walitis memiliki pemandangan alam yang indah dan udara pegunungan yang segar dan alami.

Di Kawasan ini juga tumbuh rumpun tumbuhan bernama Rasamala. Karena itulah, kawasan tersebut dikenal sebagai hutan Rasamala. Keistimewaan tanaman dan hutan ini adalah tidak mempan oleh api.
Ketika terjadi kebakaran hutan di sebagian kawasan lereng Sumbing dan Sindoro beberapa waktu lalu, hutan Rasamala sama sekali tidak terjamah  api.

Untuk menjangkau rumpun pepohonan Rasamala yang luasnya mencapai 1,5 hektar, para wisatawan harus mendaki melalui jalan setapak. Jarak pendakian ini sekitar 1,5 km dari pohon walitis.

21. Taman Kali Progo.

new icon wisata di temanggung

new icon wisata di temanggung via http://negeritembakau.com

Ada yang baru nih di Temanggung. Tepatnya di Kecamatan Kranggan, terdapat taman baru yang namanya Taman Kali Progo, letaknya memang berada disamping sungai Progo. Tempat yang cocok untuk santai dan berfoto ria serta ada rel kereta api yang mati yang bisa menjadi obyek fotografi Anda.

Disebrang juga terdapat makam Pahlawan Temanggung, yakni Bambang Sugeng. Sebagai tambahan informasi, di Jembatan kali Progo dulu merupakan pembantaian massal warga pribumi oleh kompeni

22. Tugu Sepuser, Pringsurat Temanggung.

sepuser pringsurat

sepuser pringsurat via http://negeritembakau.com

Beberapa versi menyebutkan ragam titik tengah pulau terpadat di Indonesia ini. Ada yang menyebut Gunung Tidar di Magelang hingga Tugu Mylpall di Pekalongan. Namun siapa sangka Temanggung juga mempunyai tempat yang diyakini sebagai titik tengah pulau Jawa.

Jika anda sedang menuju arah Semarang dari arah Kota Temanggung melalui jalan raya Kranggan – Pringsurat, maka tidak ada salahnya mampir sejenak untuk mencari keberadaan titik tengah pulau Jawa ini.

Tidak banyak orang yang tahu memang, bahkan masyarakat Temangung sendiri, namun anda bisa mencari memulai petualangan mencari tugu ini dari pasar Pringsurat belok kanan ke arah Soropadan. Masyarakat yang ramah siap menjawab pertanyaan anda mengenai tujuan yang anda cari, yaitu, Tugu Sepuser.

23. Pendakian Gunung Sumbing.

gunung sumbing

gunung sumbing via http://harianprobo.blogspot.com

Bagi teman2 yang suka naik gunung. Terdapat 2 gunung yang berada di Temanggung, Gunung Sumbing Salah satunya

Gunung sumbing (3371 meter diatas permukaan air laut) ini terletak disebelah Gunung Sindoro. Panorama alam yang begitu memanjakan mata dan juga kesegaran udaranya yang bebas dari polusi membuat masyarakat di lereng gunung ini merasa nyaman.

untuk pendakian bisa melewati pos pendakian yang ada di Kledung. Untuk info lengkap pendakiannya bisa searching di mbah Gugel nggih, sumonggo 🙂

24. Pendakian Gunung Sindoro.

Satu lagi adalah gunung Sindoro. letaknya disebelah utara gunung Sumbing,. sayang Anda lewatkan bila Anda seorang pendaki. Namun harus di ingat yaa bro,. harus jaga etika dan jaga kebersihan gunung plus jangan lupa Solat,. hehehe 🙂

25. Alun-alun Kota Temanggung.

alun alun temanggung

alun alun temanggung via http://anggarawepe.blogspot.com

Alun alun asal kelakun,. ehh salah. Alun-alun Temanggung menjadi spot nongkrong, kongkow dan janjian,. jiahh,. tapi di kota kecil sejuk ini,. suasana wisata murah meriah tersajikan di alun-alun temanggung .

26. Taman Pengayoman Temanggung.

taman pengayoman

taman pengayoman via http://www.kompasiana.com

Ada yang baru lagi untuk tempat ngumpul bareng di Temanggung, Taman Pengayoman namanya. taman ini terletak tidak jauh dari alun-alun temanggung disekitar taman juga banyak jajanan murah enak meriah, waduh, maraki kangen mbek manggung ae jan

27. Taman Kartini Temanggung.

gapura taman kartini

gapura taman kartini via http://www.nusapedia.com

Ada pula, taman kartini temanggung. Taman rekreasi keluarga yang berada di kelurahan Kowangan kecamatan Temanggung, letaknya tidak jauh dari terminal bus Mudal, Temanggung. Ada ayunan, gajah, badak, hust, hewan-hewannya semen yaa,. bukan asli, hehe.

28. Andromeda Cinema.

andromeda cinema

andromeda cinema via http://wisataindonesia.co.id

Ini juga baru di Temanggung,. masih di kawasan taman kartini, ada bioskop 4 dimensi.. dekat dengan GOR Bambu Runcing dan Stadion Bhumi Phala..

29. Masih ingat semasa TK/SD kamu pernah menggambar ini?

gambar legendaris

gambar legendaris via http://lampungx.com

Dua gunung, tengah-tengahnya ada jalan raya Samping kiri kanan ada pematang sawah. Ya, itu nyata ada di Indonesia, di Temanggung tepatnya.

 

30. Temanggung Negeri Tembakau.

Komoditas paling banyak di Temanggung adalah tembakau. Mau pro atau kontra untuk masalah Rokok, itu “Walak” (terserah pendapat panjenengan). Namun masyarakat temanggung tak lepas dari komoditas ini..

SELAMAT JALAN-JALAN DI TEMANGGUNG BERSENYUM (BERSIH SEJUK NYAMAN UNTUK MASYARAKAT).

Blog at WordPress.com.

Up ↑